Perkembangan teknologi saat ini mendorong perusahaan untuk menggunakan perangkat lunak bisnis secara optimal dalam meningkatkan kinerja dan bersaing di pasar. Salah satu perangkat lunak bisnis yang populer digunakan adalah Enterprise Resource Planning (ERP) open source.
Hadirnya ERP open source ini membawa angin segar bagi perusahaan yang selama ini terkendala biaya. Ini karena software open source bisa digunakan tanpa biaya lisensi.
Pengertian Software Open Source
Software open source adalah jenis perangkat lunak yang kode sumbernya dapat diakses, digunakan, dimodifikasi, dan didistribusikan secara bebas oleh siapa saja. Artinya, pengguna dapat mempelajari, memodifikasi, dan membagikan software tersebut tanpa harus membayar biaya lisensi atau izin dari pemiliknya.
Dengan demikian, software open source memungkinkan kolaborasi terbuka dan pengembangan bersama oleh komunitas pengguna yang berbeda. Hal ini memungkinkan software open source untuk berkembang lebih cepat dan efektif dibandingkan dengan software propietari yang hanya dapat dikembangkan oleh tim tertentu dengan sumber daya terbatas. Beberapa contoh sistem operasi open source yang terkenal adalah Linux, Mozilla Firefox, Apache, dan MySQL.
Sejarah Open Source Software
Pada tahun 1983, seorang programmer dari MIT bernama Richard Stallman menjadi pelopor gagasan munculnya software open source. Ia percaya bahwa perangkat lunak harus dapat diakses secara bebas oleh programmer lainnya agar semua orang dapat berkontribusi dalam memodifikasi, mempelajari, dan memperbaiki OSS menjadi lebih baik.
Untuk mewujudkan ide tersebut, ia merilis kode program miliknya secara gratis melalui proyek bernama GNU (GNU is Not Unix). Proyek ini kemudian merilis lisensi-lisensi perangkat lunak bebas yang terpisah untuk setiap perangkat tersebut.
GNU dan proyek open source terus berkembang hingga pada tahun 1998, terbentuklah sebuah aliansi bernama Open Source Initiative (OSI). Tujuan dari OSI adalah untuk mempromosikan dan melindungi perangkat lunak serta komunitas open source.
OSI berperan sebagai pusat informasi dan mengatur repositori software open source. Selain itu, OSI juga menyediakan aturan dan pedoman tentang cara penggunaan perangkat lunak terbuka.
Pengertian ERP
ERP adalah sistem informasi yang membantu perusahaan besar untuk mengotomatisasi seluruh proses bisnis mereka secara terintegrasi. Software ERP memudahkan perusahaan dalam berbagi data dan informasi antar divisi, sehingga proses bisnis dapat berjalan secara efisien melalui satu sistem komputer.
Sebagai contohnya, divisi keuangan dan akuntansi dapat memeriksa invoice pembelian bahan baku dan memastikan bahwa jumlahnya sesuai dengan jumlah bahan baku yang diterima. Sementara itu, dalam proses penjualan, divisi keuangan dan akuntansi dapat memantau jumlah pengiriman barang ke pelanggan sebelum menerbitkan tagihan.
Dengan menggunakan sistem ERP, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi proses bisnis mereka dan mengurangi risiko kesalahan manusia. Selain itu, sistem ERP juga membantu perusahaan dalam membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan data yang tersedia.
Dengan begitu, ERP open source adalah software ERP yang bisa diakses, digunakan, dimodifikasi, dan didistribusikan secara bebas siapa saja tanpa perlu membayar biaya lisensi.
ERP Open Source vs ERP Proprietary
Jika ERP open source cenderung memberikan kebebasan, maka lain halnya dengan ERP proprietary. Berikut adalah perbedaan di antara keduanya:
Source Code
Source code dari open source ERP bisa diakses dan dimodifikasi sesuai kebutuhan pengguna, sedangkan source code dari propietary ERP tidak bisa.
Biaya
Open source bisa digunakan tanpa biaya lisensi. Dengan demikian, pengguna hanya perlu membayar biaya instalasi software jika menggunakan jasa vendor. Sementara propietary ERP memerlukan biaya lisensi dan perawatan yang relatif tinggi.
Fleksibilitas
Open source ERP mudah dikustomisasi, sehingga keamanannya harus lebih diperhatikan. Sementara proprietary ERP tidak bisa dikustomisasi, tetapi keamanannya lebih terjamin.
Pengembangan
Open source ERP dikembangkan komunitas yang berbeda-beda, sehingga menghasilkan banyak pilihan. Lain halnya dengan proprietary ERP yang dikembangkan 1 tim pengembang saja, sehingga hanya menghasilkan sedikit pilihan.
Dukungan dan Layanan
Dukungan dan layanan untuk pembelian open source ERP berasal dari berbagai komunitas pengguna. Sementara untuk pembelian proprietary ERP, dukungan dan layanan yang diberikan berasal dari perusahaan ERP itu sendiri.
Kelebihan Open Source ERP
ERP open source tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini berbagai kelebihan open source ERP:
Mayoritas Gratis
Mayoritas software open source dapat diakses publik secara gratis. Pengguna tidak perlu membayar untuk mendapatkan akses ke aplikasi tersebut.
Cepat Diperbaiki
Sistem open source dibuat dan dipantau sekumpulan developer ahli yang tergabung dalam komunitas tertentu. Dengan begitu, software dapat diperbaiki dengan cepat saat terjadi error atau bug.
Lisensi Tidak Mengikat
Lisensi open source juga tidak mengikat sehingga pengguna lebih bebas dalam menggunakannya. Seperti memodifikasi, mendistribusikan, dan lain sebagainya. Pengguna tidak perlu khawatir tentang pemantauan atau peraturan tertentu dari developer. Ini memungkinkan pengguna untuk bebas mengunduh dan menginstal aplikasi open source berkali-kali.
Fleksibel
Software open source juga memiliki kelebihan dalam fleksibilitasnya. Pengguna dapat ikut mengembangkan software agar menjadi lebih baik. Bahkan jika ada fitur yang tidak relevan, pengguna dapat menghapusnya dengan mudah karena perangkat open source memiliki kode sumber yang bebas dimodifikasi tanpa perlu mematuhi lisensi atau persyaratan tertentu dari penyedia.
Kekurangan ERP Open Source
Selain 4 kelebihan di atas, open source ERP juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dicermati, di antaranya:
Masalah Teknis
Masalah teknis seringkali terjadi saat menggunakan ERP open source. Hal ini karena sistem open source tidak memiliki dukungan ekstensif. Sehingga jika mengalami bug atau masalah, perbaikan hanya bisa dilakukan oleh dukungan online atau komunitas open source tertentu.
Belum Tentu Ramah Pengguna
Salah satu kekurangan ERP open source adalah user interface (UI) yang kurang ideal. Tidak semua aplikasi open source memiliki tampilan yang ramah pengguna sehingga terkesan sulit dipahami dalam penggunaannya.
Rentannya Keamanan
Keamanan juga menjadi isu penting pada open source. Karena memiliki akses kode sumber yang bebas, pengguna lebih bebas dalam memodifikasi. Namun, kebebasan ini juga dapat disalahgunakan dan menimbulkan kejahatan siber tertentu. Oleh karena itu, pengguna harus tetap waspada dan selalu mengamankan perangkat mereka dari malware berbahaya.
3 Rekomendasi Software Open Source ERP
Sebagai bahan pertimbangan, inilah beberapa contoh software open source ERP yang bisa Anda pilih:
Groow ERP
Groow merupakan sistem ERP berbasis cloud yang populer dan dapat digunakan banyak bisnis. Groow adalah salah satu sistem ERP open source paling terkenal di pasar saat ini. Selain itu, Groow memungkinkan pengguna untuk membuat aplikasi bisnis mereka sendiri berdasarkan kebutuhan dan kemampuan masing-masing.
Tak hanya itu, GROOW juga menawarkan modul intelijen bisnis yang memungkinkan pengguna untuk mengakses informasi real-time lengkap tentang keadaan perusahaan. Sebagai software open source, Groow juga dapat disesuaikan dan dapat dengan mudah diintegrasikan dengan aplikasi lainnya.
Modul ERP yang ditawarkan pun beragam. Mulai dari akuntansi, keuangan, HR, manajemen inventaris dan gudang, manufaktur, point of sales, hingga manajemen proyek. User interface yang ditampilkan pun sederhana, sehingga mudah digunakan pemula sekalipun.
Metafresh
Metasfresh adalah ERP open source yang populer karena memiliki paket yang bersifat interaktif dan intuitif. Aplikasi ini dapat menjadi solusi yang terjangkau untuk usaha kecil dan menengah dalam memenuhi kebutuhan bisnis mereka.
Sistem ini dapat dengan mudah di-host sendiri oleh pengguna dan digunakan secara gratis. Selain itu, software ERP gratis ini juga dirancang untuk semua sistem operasi utama termasuk Windows, Linux, iOS, dan Android. Metasfresh tersedia dalam berbagai bahasa pemrograman seperti SQL, Java, XML, dan JavaScript.
Dolibarr
Sistem ERP ini dirancang khusus untuk usaha kecil dan menengah karena menawarkan solusi manajemen end-to-end bagi pengguna. Beberapa fitur yang ditawarkan sistem ini mencakup faktur, pembayaran, manajemen dokumen, kontrak, dukungan untuk sistem POS, pesanan, inventaris, dan lain sebagainya.
Sebagai aplikasi ERP yang populer, Dolibarr hadir dengan antarmuka yang interaktif dan intuitif sehingga memudahkan pengguna untuk memanfaatkan fungsionalitas lengkapnya.
Kesimpulan
ERP open source memberikan kebebasan dan fleksibilitas bagi penggunanya untuk mengakses, mengembangkan, dan mendistribusikan ERP tersebut tanpa biaya lisensi. Jika Anda ingin menginstal ERP open source, sebaiknya gunakan jasa vendor ERP agar tidak keliru dan bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan dan kemampuan Anda.